Sajikabar.com Satu Pintu Berita
Artikel Terkait
Sajikabar – Kasus penembakan Gamma oleh Aipda Robig Zaenudin di Semarang kembali memanas! Ada insiden aneh di pengadilan: seorang pria misterius kedapatan menghalangi saksi anak-anak saat hendak bersaksi. Siapakah dia sebenarnya? Kenapa dia melakukan itu? Pertanyaan ini akhirnya terjawab, dan jawabannya bikin geleng-geleng kepala.
Drama di Depan Pengadilan: Saksi Dihadang!
Kejadiannya terjadi pada Selasa (1/7) lalu, tepat sebelum sidang lanjutan kasus penembakan Gamma dimulai. Saksi mata dan video yang beredar menunjukkan seorang pria berusaha keras menghalangi V, saksi anak yang didampingi pengacaranya, Zainal Petir, masuk ke ruang sidang.
Dalam video yang viral, terlihat tarik-menarik antara Zainal Petir dan pria yang mengenakan baju hitam itu. Zainal Petir, yang juga pengacara keluarga Gamma, menjelaskan bahwa V sudah memberikan kuasa kepadanya untuk pendampingan hukum.
“Anak ini kan masih di bawah umur, sudah percayakan pendampingan ke saya. Jadi, saya ajak masuk,” kata Zainal Petir, Kamis (3/7). “Tapi, orang itu melarang dia masuk bersamaku, maunya sama dia. Aneh kan? Makanya saya rangkul anaknya, eh, malah dipegangi terus,” tambahnya, terdengar heran.
Zainal Petir benar-benar bingung dengan tingkah pria itu. Akhirnya, setelah berdebat dan menunjukkan surat kuasa pendampingan, V diizinkan masuk dan memberikan kesaksian. Tapi, insiden ini tetap menimbulkan banyak pertanyaan. Apakah ini upaya intimidasi?
Akhirnya Terungkap! Siapakah Pria Misterius Itu?
Setelah video penghadangan itu viral, polisi bergerak cepat menyelidiki siapa sebenarnya pria misterius itu. Dan ternyata, dia bukanlah polisi, melainkan bagian dari tim pengacara Aipda Robig Zaenudin!
“Setelah kami periksa, ternyata dia bukan anggota Polri,” tegas Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena. “Dia adalah staf dari pengacaranya Robig.”
Pria itu bernama Muhammad Kabif Latif (37). Polisi sudah memintai keterangan darinya terkait aksinya menghalangi saksi di pengadilan. Tapi, motif penghadangan itu masih menjadi misteri.
Apa Kata Polisi?
AKBP Andika Dharma Sena menjelaskan lebih lanjut soal peran Muhammad Kabif Latif dalam tim pembela Aipda Robig Zaenudin. Ia menegaskan bahwa meskipun bukan polisi, tindakan Kabif Latif tetap menjadi perhatian serius.
“Kami masih menyelidiki motifnya. Apakah dia mendapat instruksi khusus atau ini inisiatif sendiri, masih kami dalami,” jelas AKBP Andika Dharma Sena. Polisi juga akan berkoordinasi dengan pengadilan dan Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) untuk memastikan tindakan tersebut tidak melanggar kode etik profesi.
Insiden ini jelas menambah rumit kasus penembakan Gamma. Publik kini menunggu penjelasan lebih lanjut mengenai motif di balik tindakan Muhammad Kabif Latif dan dampaknya terhadap jalannya persidangan. Semua berharap proses hukum berjalan transparan dan adil, tanpa intimidasi atau upaya menghalang-halangi saksi untuk memberikan kesaksian yang sebenarnya. Kasus ini sekali lagi mengingatkan kita betapa pentingnya perlindungan terhadap saksi dan integritas dalam sistem peradilan. ***
