Sajikabar – Tesla lagi ada di persimpangan jalan. Penjualan mobil listrik mereka lagi kurang oke, rencana meluncurkan mobil murah juga terus ditunda-tunda. Belum lagi selera konsumen juga kayaknya mulai berubah. Jadi, muncul pertanyaan besar: Tesla ini masih tahu arah yang mau dituju, gak sih, di tengah persaingan mobil listrik yang makin ramai?
Penjualan Tesla Lagi Loyo?
Angka penjualan yang turun ini jadi sinyal kuat kalau pabrikan mobil listrik kebanggaan Amerika ini lagi gak baik-baik aja. Data menunjukkan kalau pasar-pasar penting buat Tesla lagi pada lesu.
Eropa dan Amerika Ikut Menurun
Di Eropa, penjualan Tesla udah turun selama lima bulan berturut-turut. Ini nunjukkin kalau ada pergeseran di pasar Eropa, padahal dulunya Tesla ini jagoan di sana. Nah, di Amerika Serikat, yang notabene “rumah” Tesla dan tempat produksi utamanya, penjualan juga terus menurun. Penurunan di dua pasar ini jelas bikin khawatir.
China Juga Gak Lagi Seindah Dulu
Gak cuma di Eropa dan Amerika, di China yang selama ini jadi mesin pertumbuhan Tesla, penjualannya juga ikutan nyungsep sampai 15% bulan lalu. Padahal, China itu pasar mobil listrik terbesar di dunia, dan Tesla udah investasi gede-gedean di sana biar makin banyak yang beli mobil mereka. Penurunan di China ini kayak kode kalau Tesla lagi adu kuat banget sama produsen lokal.
Kenapa Bisa Gini? Model Murah Belum Nongol!
Salah satu alasan utama penjualan Tesla turun adalah karena janji Elon Musk buat bikin mobil murah belum juga terwujud. Model Y versi hemat, yang tadinya diharapkan rilis tahun ini, malah ditunda. Padahal, mobil murah itu penting banget buat menjangkau lebih banyak pembeli dan buat saingan sama merek mobil listrik lain yang harganya lebih bersahabat. “Kami terus berusaha menekan biaya produksi dan membuat mobil listrik yang bisa dibeli semua orang,” kata orang dalam Tesla yang gak mau disebut namanya.
Minat Orang Beli Mobil Listrik Berubah?
Selain masalah dari dalam perusahaan, ada juga faktor eksternal yang memengaruhi performa Tesla. Perubahan minat konsumen terhadap mobil listrik secara umum jadi tantangan tersendiri.
Hasil Survei: Orang Amerika Kurang Minat EV
Survei yang dilakukan AAA (American Automobile Association) pada Juni 2025 menunjukkan minat orang Amerika buat beli mobil listrik itu lagi turun. Cuma 16% orang dewasa di Amerika yang bilang tertarik beli EV. Padahal, tahun 2022, angkanya masih 25%. Penurunan ini nunjukkin kalau pembeli mobil sekarang mikirin hal lain selain ramah lingkungan, misalnya harga, jarak tempuh, dan tempat ngecas mobil.
Reputasi Elon Musk Ikut Berpengaruh?
Reputasi Elon Musk yang belakangan ini sering bikin kontroversi juga diyakini berpengaruh ke pandangan orang terhadap Tesla. Kedekatan Musk dengan tokoh politik tertentu, ditambah komentar-komentarnya di media sosial, udah memicu reaksi yang beragam dari publik. Bahkan, ada beberapa pembeli yang bilang mereka pindah dari Tesla karena citra politik Musk yang dianggap kontroversial. Ini bukti kalau citra seorang pemimpin perusahaan bisa memengaruhi kesetiaan konsumen, apalagi di era media sosial kayak sekarang ini.
Merek Mobil Listrik China Makin Gencar
Persaingan di pasar mobil listrik makin ketat dengan munculnya merek-merek baru dari China. Produsen mobil listrik China menawarkan produk dengan harga yang lebih murah dan teknologi yang makin canggih. Ini memaksa Tesla buat berjuang lebih keras biar gak kehilangan pembeli.
Strategi Tesla Diragukan?
Di tengah persaingan yang makin sengit, strategi Tesla juga dipertanyakan. Sementara merek lain mulai fokus ke mobil hybrid sebagai alternatif, Tesla malah makin fokus ke teknologi futuristik kayak robotaxi dan AI. Padahal, penghasilan utama Tesla sekarang ini masih dari penjualan mobil listrik dan baterai. Strategi ini dianggap berisiko karena bisa jadi Tesla malah gak fokus sama kebutuhan pasar yang lebih mendesak, yaitu mobil listrik dengan harga terjangkau dan fitur yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari. “Kami paham kekhawatiran pasar dan terus berusaha menyeimbangkan antara inovasi teknologi dan kebutuhan konsumen,” kata juru bicara Tesla.
Solusi Elon Musk: Pecat Orang Kepercayaan?
Menghadapi situasi yang makin sulit, CEO Tesla Elon Musk mengambil langkah drastis dengan memecat Omead Afshar, Kepala Operasional untuk wilayah Amerika Utara dan Eropa. Afshar dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan Musk dan udah lama membantu mengembangkan bisnis Tesla. Pemecatan ini nunjukkin adanya tekanan yang besar dari investor dan publik terhadap performa Tesla. Langkah ini juga dinilai sebagai upaya Musk untuk merespons kritik dan menunjukkan bahwa ia serius dalam menangani masalah yang sedang dihadapi perusahaan.
Masa depan Tesla di pasar mobil listrik global masih belum pasti. Perusahaan harus mengatasi berbagai tantangan internal dan eksternal untuk dapat kembali meraih pertumbuhan yang berkelanjutan. Langkah-langkah strategis yang diambil oleh Elon Musk akan sangat menentukan arah perusahaan ke depan. Pasar akan terus mengamati bagaimana Tesla beradaptasi dan berinovasi di tengah persaingan yang semakin ketat. Akankah Tesla mampu bangkit kembali dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di pasar mobil listrik? Waktu yang akan menjawab. ***