Tragedi di Maluku, Mahasiswa UGM Berduka Kehilangan Sahabat dalam Musibah Kapal Tenggelam
Tragedi di Maluku, Mahasiswa UGM Berduka Kehilangan Sahabat dalam Musibah Kapal Tenggelam

Tragedi di Maluku, Mahasiswa UGM Berduka Kehilangan Sahabat dalam Musibah Kapal Tenggelam

Sajikabar – Duka mendalam menyelimuti Universitas Gadjah Mada (UGM). Dua mahasiswanya menjadi korban dalam musibah perahu tenggelam di Maluku Tenggara. Kehilangan ini terasa berat bagi keluarga, teman-teman, dan seluruh warga kampus. Kabarnya, kedua mahasiswa itu sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan meninggal dunia setelah perahu yang mereka tumpangi terbalik di perairan Pulau Warh. Mereka sedang dalam perjalanan mengambil pasir untuk membangun Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Desa Debut.

Kisah Pilu di Balik Musibah

Awal Mula yang Berujung Duka

Kisah ini bermula ketika tujuh mahasiswa UGM bersama lima warga desa berlayar dari Pelabuhan Debut menuju Pulau Warh, Maluku Tenggara. Tujuan mereka satu: mengambil pasir untuk TPS di Desa Debut, bagian dari program KKN yang mereka jalani. Perjalanan yang dimulai sekitar pukul 11 pagi itu diharapkan membawa manfaat bagi masyarakat setempat. Sayangnya, takdir berkata lain.

Ombak Ganas di Pulau Warh

Setelah tiba di Pulau Warh dan mengumpulkan pasir, rombongan dibagi dua. Kelompok pertama membawa 35 karung pasir kembali ke Desa Debut sekitar pukul 12.20 siang. Setelah menurunkan muatan, perahu itu kembali ke Pulau Warh untuk menjemput sisanya. Pukul 13.30, perahu bertolak dari Pulau Warh dengan 16 karung pasir dan 12 orang di dalamnya. Nahas, baru 300 meter dari pantai, ombak besar setinggi sekitar 2,5 meter menghantam perahu hingga terbalik. Semua penumpang terlempar ke laut. Gelombang tinggi yang datang tiba-tiba menjadi penyebab utama tragedi ini.

Evakuasi yang Penuh Perjuangan

Setelah perahu terbalik, beberapa korban berusaha berenang ke pantai. Seorang mahasiswa UGM yang selamat langsung menghubungi teman-temannya di Desa Debut untuk meminta pertolongan. Sekitar pukul 3 sore, warga Desa Debut yang dipimpin Cornels Oskar Jamlean bersama empat warga lainnya bergegas menuju lokasi kejadian. Evakuasi berlangsung dramatis dan penuh tantangan karena kondisi perairan yang ganas. Septian Eka Rahmadi (21), seorang mahasiswa UGM, ditemukan lemas dan sayangnya tidak tertolong. Pencarian terus dilakukan untuk menemukan mahasiswa lainnya yang hilang.

Identitas Korban yang Meninggalkan Luka

Dua mahasiswa UGM yang menjadi korban adalah Septian Eka Rahmadi, 21 tahun, dan Bagus Adi Prayogo, juga 21 tahun. Septian ditemukan lemas dan meninggal di lokasi kejadian. Bagus Adi Prayogo baru ditemukan sekitar pukul 22.30 WIT. Jenazah keduanya sudah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing untuk dimakamkan. Septian berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB), sementara Bagus dari Jawa Timur. Kepergian mereka meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, sahabat, dan seluruh civitas akademika UGM.

Respons Universitas atas Tragedi Ini

Rektor UGM menyampaikan belasungkawa terdalam atas kejadian ini. “Kami sangat berduka atas kehilangan dua mahasiswa terbaik kami. UGM akan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban dan memastikan pemulangan jenazah berjalan lancar,” ujarnya dalam keterangan pers. Pihak universitas juga membentuk tim khusus untuk menyelidiki kejadian ini dan mengevaluasi prosedur keselamatan dalam program KKN. “Kami akan mengevaluasi program KKN secara menyeluruh untuk memastikan keselamatan mahasiswa di masa depan. Keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama kami,” tegasnya. Selain itu, UGM juga memberikan pendampingan psikologis kepada mahasiswa yang selamat dan keluarga korban.

Tragedi yang Mendapat Perhatian Luas

Kabar duka ini telah menyebar luas dan menjadi perhatian publik. Berbagai media massa ikut memberitakan kejadian ini, menyoroti pentingnya keselamatan dalam kegiatan lapangan dan perlunya evaluasi terhadap standar operasional program kemahasiswaan. Tragedi ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk selalu berhati-hati dan mengutamakan keselamatan dalam setiap aktivitas. ***

Tentang Ayu Wicaksana

Hi readers! Saya Ayu, jurnalis yang selalu curious dengan apa yang terjadi di sekitar kita. Menulis berita dan melakukan investigasi adalah passion saya. Mari kita jelajahi dunia informasi bersama!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Berita Terbaru