Sajikabar – Dunia sepak bola kembali berduka. Setelah berita tentang Diogo Jota, kita kembali diingatkan betapa singkatnya hidup ini dan betapa pentingnya keselamatan di jalan. Kecelakaan maut merenggut nyawa pesepak bola muda berbakat, meninggalkan duka yang mendalam.
Kisah Pilu Diogo Jota dan Sang Adik
Kabar tragis datang dari Spanyol. Diogo Jota, pemain muda yang penuh potensi, meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan. Lebih memilukan lagi, adiknya, Andre Silva, juga menjadi korban. Insiden nahas ini terjadi pada Rabu dini hari (3/7) di kilometer 65 jalan A-52, dekat Zamora, Sanabria, Spanyol. Diduga, pecah ban menjadi penyebab mobil yang mereka tumpangi hilang kendali dan menabrak sesuatu.
Polisi setempat melaporkan bahwa mobil Jota dan adiknya hancur parah akibat benturan, bahkan sempat terbakar. “Kami masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan ini,” ungkap seorang juru bicara kepolisian. Jenazah keduanya sudah diserahkan kepada keluarga. Kepergian Jota dan adiknya meninggalkan luka mendalam bagi orang-orang terdekat dan para penggemar sepak bola.
Tragedi ini menambah daftar panjang pesepak bola yang meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Ini adalah pengingat pahit tentang risiko yang dihadapi para atlet, terutama mereka yang sering bepergian jauh untuk latihan dan pertandingan.
Pesepak Bola Lain yang Jadi Korban Kecelakaan
Sayangnya, kisah pilu Diogo Jota bukan satu-satunya. Beberapa pemain sepak bola profesional lainnya juga harus mengakhiri hidup mereka akibat kecelakaan tragis. Siapa saja mereka?
Antonio Reyes
Pada 1 Juni 2019, Spanyol kehilangan salah satu putera terbaiknya, Antonio Reyes. Mantan pemain Sevilla, Arsenal, dan Real Madrid ini tewas dalam kecelakaan mobil di Utera, Spanyol. Reyes, yang saat itu berusia 35 tahun, meninggal di lokasi kejadian setelah mobilnya menabrak pembatas jalan dan terbakar.
Laporan awal menyebutkan Reyes melaju dengan kecepatan tinggi. “Kami sangat terpukul kehilangan Antonio. Dia legenda sepak bola Spanyol,” kata Joaquin Caparros, mantan pelatih Reyes di Sevilla. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga anak.
Noah Gesser
Talenta muda Ajax Amsterdam keturunan Indonesia, Noah Gesser, juga menjadi korban kecelakaan lalu lintas pada 30 Juli 2021. Gesser, yang digadang-gadang sebagai bintang masa depan, meninggal bersama saudaranya dalam insiden tersebut. Mobil yang mereka tumpangi bertabrakan dengan kendaraan lain.
“Ini hari yang sangat menyedihkan bagi keluarga besar Ajax,” kata Edwin van der Sar, CEO Ajax Amsterdam. “Noah adalah pemain berbakat dengan potensi besar. Kami sangat kehilangan.” Gesser saat itu baru berusia 16 tahun dan sedang merintis kariernya di akademi Ajax.
Motjeka Madisha
Klub Afrika Selatan, Mamelodi Sundowns, berduka atas kepergian Motjeka Madisha pada 12 Desember 2020. Madisha tewas dalam kecelakaan mobil di dekat Johannesburg. Insiden itu juga menewaskan satu penumpang lainnya.
Madisha, seorang bek tengah, adalah pemain kunci di Mamelodi Sundowns dan timnas Afrika Selatan. “Motjeka adalah pemain profesional dan berdedikasi,” kata Pitso Mosimane, pelatih Madisha saat itu. “Kepergiannya adalah kehilangan besar bagi kami.”
Junior Malanda
Junior Malanda, gelandang muda Belgia yang menjanjikan, meninggal dunia dalam kecelakaan mobil pada 10 Januari 2015. Malanda saat itu bermain untuk klub Bundesliga, VfL Wolfsburg. Kecelakaan terjadi ketika mobil yang ditumpanginya tergelincir dan menabrak pohon di dekat Braunschweig, Jerman.
Malanda tidak mengenakan sabuk pengaman saat kejadian. “Kami sangat terkejut dan sedih mendengar berita ini,” kata Klaus Allofs, direktur olahraga VfL Wolfsburg saat itu. “Junior adalah pemain luar biasa dan pribadi yang hebat. Kami akan selalu mengenangnya.”
Tragedi yang menimpa para pesepak bola ini adalah peringatan keras tentang pentingnya keselamatan di jalan. Menggunakan sabuk pengaman, mematuhi rambu lalu lintas, dan menghindari mengemudi saat lelah atau di bawah pengaruh alkohol adalah langkah-langkah krusial untuk mencegah kecelakaan.
Peningkatan kesadaran tentang keselamatan jalan raya juga sangat penting, terutama bagi para atlet profesional yang sering bepergian. Klub dan federasi sepak bola dapat berperan aktif dalam memberikan edukasi dan pelatihan keselamatan berkendara kepada para pemain.
Kepergian Diogo Jota, Antonio Reyes, Noah Gesser, Motjeka Madisha, Junior Malanda, dan para korban lainnya adalah kehilangan besar bagi dunia sepak bola. Semoga tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih menghargai hidup dan mengutamakan keselamatan di jalan. Kisah-kisah pilu ini akan terus dikenang sebagai pengingat untuk selalu berhati-hati dan waspada saat berkendara. Dunia sepak bola kehilangan talenta muda, dan keluarga serta teman-teman kehilangan orang yang mereka cintai. Semoga mereka beristirahat dengan tenang. ***