Wah, Negara Ini Bikin Trump Murka Gara-Gara Tarif Impor?
Wah, Negara Ini Bikin Trump Murka Gara-Gara Tarif Impor?

Wah, Negara Ini Bikin Trump Murka Gara-Gara Tarif Impor?

Sajikabar – Waduh, ada apa lagi nih? Negara mana lagi yang bikin Donald Trump naik pitam gara-gara urusan tarif impor?

Presiden Amerika Serikat itu memang nggak ada habisnya bikin kejutan di dunia perdagangan. Kali ini, ancaman tarif impor baru langsung bikin heboh dan bikin para mitra dagang AS ketar-ketir. Jadi, siapa yang kali ini jadi sasaran kemarahan Trump, dan apa efeknya ke ekonomi dunia?

Gedung Putih Ancam Tebar Tarif

Siap-Siap Terima Surat Cinta!

Kabarnya, Gedung Putih lagi siap-siap kirim “surat cinta” berisi peringatan keras soal tarif impor baru ke beberapa negara. Ancaman ini muncul jelang tanggal penting, 9 Juli 2025. Di tanggal itu, negara-negara yang kena imbas kebijakan ini dikasih kesempatan buat negosiasi sama pemerintah AS. Kalau sampai lewat tanggal itu nggak ada deal, ya siap-siap aja kena tarif yang lebih tinggi. Konon, Jumat pagi (4/7/2025), Trump dengan mantapnya bilang bakal kirim surat ke 10 sampai 12 negara per hari, isinya ya tentang tarif baru yang mulai berlaku 1 Agustus.

Tarifnya Beda-beda?

Besaran tarifnya juga nggak sama rata, tergantung negaranya. “Ada yang kena 60% sampai 70%, ada juga yang cuma 10% atau 20%. Formatnya udah siap. Intinya, surat itu jelasin berapa tarif yang harus dibayar tiap negara,” kata sebuah sumber terpercaya, Sabtu (5/7/2025). Sebelumnya, Trump udah pernah ngomongin soal tarif resiprokal sampai 50% buat sebagian besar mitra dagang AS. Jadi, kalau sekarang ada tarif 60% atau 70%, ya jelas ini peningkatan yang lumayan bikin kaget.

Reaksi Pasar Global? Panik!

Saham Merah, Obligasi Ikutan Loyo

Nggak heran, keputusan Trump ini langsung bikin pasar global oleng. Pasar saham AS langsung terjun bebas, sementara obligasi dan dolar AS juga ikut-ikutan melemah. Walaupun pasar saham dan obligasi di AS lagi libur gara-gara Hari Kemerdekaan, pasar saham di negara lain langsung bereaksi negatif. Kata para analis, ketidakpastian gara-gara kebijakan dagang AS ini jadi penyebab utama investor pada was-was.

Siapa Aja yang Bakal Kena?

Sampai sekarang, masih tebak-tebakan negara mana aja yang bakal nerima surat tarif itu. Tapi, Trump sebelumnya pernah nyebut beberapa mitra dagang kayak Uni Eropa dan Jepang sebagai pihak yang dianggap terlalu “nekan” dalam negosiasi. Bahkan, Trump sempat ngancam mau kirim surat ke Jepang, yang dibilangnya “manja,” dan nerapin tarif sampai 35%. Tapi, ada juga yang mikir kalau ancaman ini cuma taktik negosiasi, jadi belum tentu negara-negara itu beneran kena tarif baru.

Negosiasi Nggak Ada Ujungnya?

Uni Eropa: Lagi Susah Payah Nih

Negosiasi antara AS dan Uni Eropa kayaknya makin rumit aja. Seorang diplomat Uni Eropa bilang mereka lagi negosiasi alot banget, dan diperkirakan bakal lanjut sampai akhir pekan sebelum batas waktu yang udah ditentuin. Diplomat yang nggak mau disebut namanya itu juga bilang belum tahu apakah tenggat 9 Juli bakal diperpanjang kalau belum ada kesepakatan. Ini nunjukkin kalau ada perbedaan pandangan yang signifikan antara kedua belah pihak, yang bikin negosiasi makin susah.

Informasi Pelit Banget

Sementara itu, juru bicara perdagangan dari Komisi Eropa, Olof Gill, ogah kasih rincian soal negosiasi yang lagi jalan. Alasannya, prosesnya masih sensitif banget. Informasi yang terbatas ini makin bikin pasar nggak pasti, dan bikin para pelaku ekonomi susah buat prediksi arah kebijakan dagang AS ke depannya.

Tenggat Waktu Bisa Geser?

Pernyataan Kok Beda-beda?

Di tengah ketidakpastian ini, muncul juga pernyataan yang bertentangan soal tenggat waktu. Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, jelasin kalau tenggat negosiasi sebenernya nggak kaku-kaku amat, terutama buat negara-negara yang masih negosiasi dan belum ada kesepakatan, kayak India. Pernyataan ini diamini sama Menteri Keuangan Scott Bessent, yang bilang negosiasi bisa aja selesai paling lambat Hari Buruh (Labor Day) yang jatuh tanggal 1 September 2025. Ini ngasih harapan kalau tenggatnya bisa diperpanjang dari tanggal 9 Juli.

Mungkin Ada Deal Sebelum Tenggat?

Tapi, Trump kayaknya ralat pernyataan itu di hari Jumat. Waktu ditanya soal kelonggaran tenggat tarif, dia jawab tegas “nggak ada.” “Mereka bakal mulai bayar tarif tanggal 1 Agustus. Duitnya bakal mulai masuk ke Amerika Serikat dari tanggal itu, hampir semuanya,” kata Trump. Padahal, Bessent sehari sebelumnya masih optimis bakal ada banyak kesepakatan sebelum tanggal 9 Juli. Buat negara yang belum deal, masih ada kemungkinan sekitar 100 negara cuma kena tarif minimum 10%. Perbedaan pandangan ini bikin bingung para pelaku pasar, dan bikin spekulasi soal arah kebijakan dagang AS makin kenceng.

Intinya, situasi ini nunjukkin betapa kompleksnya dunia perdagangan sekarang. Langkah-langkah proteksionis yang diambil AS bisa nyulut perang dagang yang lebih besar, yang ujung-ujungnya bikin rugi ekonomi global. Pasar bakal terus mantau perkembangan negosiasi antara AS dan para mitra dagangnya, sambil nyari sinyal-sinyal yang bisa ngasih kejelasan soal kebijakan dagang AS ke depannya. Nasib ekonomi global kayaknya lagi di ujung tanduk, nunggu keputusan dari Gedung Putih. ***

Tentang Kania Wijaya

Hi! Perkenalkan nama saya Kania. Saya passionate banget sama dunia finance dan investasi. Di sini saya akan share insight dan pengalaman saya dalam mengelola keuangan. Let's grow together!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Berita Terbaru