Sajikabar – Investasi triliunan rupiah yang urung masuk tentu jadi kabar kurang sedap bagi perekonomian Indonesia. Pemerintah harus cepat tanggap mengambil langkah jitu untuk mengembalikan kepercayaan investor dan memastikan target investasi tercapai. Lalu, apa saja yang bisa dilakukan?
Kenapa Investasi Bisa Gagal?
Masalah Internal: Sistem dan Birokrasi Kita
Realisasi investasi yang meleset hingga triliunan rupiah tahun ini jadi perhatian besar. Para analis ekonomi melihat, salah satu penyebabnya ada di “rumah” sendiri, yaitu sistem dan birokrasi Indonesia. Bayangkan saja, proses perizinan yang berbelit-belit, aturan yang tumpang tindih, dan kurang kompaknya koordinasi antar lembaga pemerintah, jadi batu sandungan utama bagi investor. Birokrasi yang ribet ini bukan cuma bikin investasi jadi lama, tapi juga menambah biaya operasional dan membuat investor ragu-ragu.
“Investor itu butuh kepastian hukum dan proses yang cepat. Kalau birokrasinya terlalu bertele-tele, ya mereka cari tempat lain,” kata Arya Pratama, seorang pengamat ekonomi, saat dihubungi Selasa (8/7/2025).
Selain itu, masalah klasik seperti korupsi dan pungutan liar juga masih jadi hantu yang menakutkan investor. Praktik seperti ini bukan hanya merugikan secara finansial, tapi juga mencoreng nama baik Indonesia sebagai negara tujuan investasi yang aman dan terpercaya.
Faktor Eksternal: Suasana Investasi Global
Tapi, bukan cuma masalah internal saja. Kondisi ekonomi global juga ikut mempengaruhi keputusan investor. Bayangkan, ekonomi dunia yang lagi nggak jelas, perang dagang antar negara, dan nilai tukar mata uang yang naik turun, pasti bikin investor was-was. Kalau ekonomi global melambat, misalnya, permintaan produk dan jasa dari perusahaan di Indonesia bisa menurun, dan ini jelas mengurangi daya tarik investasi.
Perkembangan politik dunia, seperti konflik bersenjata atau ketegangan antar negara, juga bisa bikin investor ragu dan menahan diri untuk berinvestasi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Mereka jadi lebih hati-hati mengambil risiko di tengah situasi global yang nggak stabil. Belum lagi, kalau suku bunga di negara maju naik, investor bisa jadi lebih memilih memarkirkan uangnya di sana.
Apa yang Harus Dilakukan Pemerintah?
Berbenah Sistem dan Birokrasi
Sadarr dengan masalah ini, pemerintah perlu segera membenahi sistem dan birokrasi secara menyeluruh. Ini termasuk mempermudah proses perizinan, menghapus aturan yang tumpang tindih, dan meningkatkan koordinasi antar lembaga. Pemerintah juga harus memastikan hukum ditegakkan dengan tegas untuk memberantas korupsi dan pungutan liar.
Perizinan yang Lebih Simpel
Salah satu langkah pentingnya adalah mempermudah aturan dan perizinan. Pemerintah bisa memanfaatkan teknologi untuk membuat sistem perizinan online yang terintegrasi dan transparan. Dengan sistem ini, investor bisa mendapatkan izin usaha dengan cepat dan efisien, tanpa harus melewati birokrasi yang panjang dan rumit.
“Kita harus belajar dari negara lain yang sukses menyederhanakan aturan dan perizinan. Ini kunci untuk menarik investasi dan meningkatkan daya saing Indonesia,” kata Haryara Tambunan, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Bidang Kepatuhan dan Etika Bisnis.
Lebih Transparan dan Akuntabel
Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas juga penting untuk mengembalikan kepercayaan investor. Pemerintah perlu membuka akses informasi seluas-luasnya kepada publik tentang proses investasi, aturan, dan kebijakan ekonomi. Selain itu, pengawasan dan penegakan hukum terhadap korupsi dan penyalahgunaan wewenang juga harus ditingkatkan.
Gandeng KADIN dan Sektor Swasta
Pemerintah juga perlu bekerja sama erat dengan KADIN dan sektor swasta untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. KADIN bisa menjadi jembatan antara pemerintah dan investor, menyuarakan aspirasi dunia usaha, dan memberikan masukan tentang kebijakan yang bisa meningkatkan daya saing Indonesia.
“Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk membenahi sistem iklim investasi di Indonesia. Kami akan menampung aspirasi para investor dan menyampaikannya kepada pemerintah untuk dicarikan solusi yang terbaik,” ujar Haryara Tambunan.
Fokus ke Industri Padat Karya
Untuk mengatasi masalah pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah perlu fokus pada pengembangan industri padat karya. Industri ini punya potensi besar untuk menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi. Pemerintah bisa memberikan insentif dan dukungan kepada investor yang tertarik mengembangkan industri padat karya di Indonesia.
Apa Dampaknya dan Bagaimana Prospeknya?
Pengaruh ke Ekonomi dan Lapangan Kerja
Kalau investasi gagal terealisasi, dampaknya bisa negatif bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Investasi itu salah satu mesin penggerak ekonomi, jadi kalau investasi menurun, pertumbuhan ekonomi bisa melambat dan angka pengangguran bisa meningkat. Makanya, pemerintah perlu cepat mengambil langkah strategis untuk mengembalikan kepercayaan investor dan memastikan target investasi tercapai.
Peluang di Sektor Lain
Meski ada investasi yang gagal, Indonesia masih punya potensi besar untuk menarik investasi di sektor lain. Sektor energi terbarukan, infrastruktur, pariwisata, dan ekonomi digital menawarkan peluang investasi yang menjanjikan. Pemerintah perlu aktif mempromosikan sektor-sektor ini kepada investor asing dan memberikan insentif yang menarik untuk mendorong investasi.
Optimis Tapi Tetap Waspada
Meskipun menghadapi tantangan yang berat, pemerintah tetap optimis target investasi bisa tercapai. Dengan membenahi sistem dan birokrasi, mempermudah aturan dan perizinan, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta berkolaborasi erat dengan KADIN dan sektor swasta, Indonesia bisa menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik minat investor asing. Tantangannya adalah menjaga momentum reformasi dan memastikan kebijakan yang diambil benar-benar efektif dalam meningkatkan daya saing Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik. ***