Zuckerberg Siapkan Kekuatan AI Baru untuk Saingi ChatGPT, Apa Strateginya?
Zuckerberg Siapkan Kekuatan AI Baru untuk Saingi ChatGPT, Apa Strateginya?

Zuckerberg Siapkan Kekuatan AI Baru untuk Saingi ChatGPT, Apa Strateginya?

Sajikabar – Mark Zuckerberg punya ambisi besar: menantang dominasi ChatGPT dan Google Gemini di ranah kecerdasan buatan (AI). Beberapa bulan belakangan, Meta, perusahaan yang dipimpinnya, gencar berburu talenta-talenta terbaik di bidang ini. Langkah ini jelas bukan sekadar iseng, melainkan sinyal kuat bahwa Meta siap bertarung di lini depan pengembangan AI.

Zuckerberg Ngebet Saingi ChatGPT

Ambisi ini tercermin dari investasi jumbo yang digelontorkan Meta. Miliaran dolar AS dialokasikan untuk memperkuat infrastruktur dan mengakuisisi sumber daya manusia terbaik. Meta tak tanggung-tanggung dalam merekrut para ahli AI dengan rekam jejak mentereng.

Zuckerberg bahkan membentuk tim khusus bernama Meta Superintelligence Labs (MSL). Fokusnya? Mengembangkan AI generasi baru yang lebih canggih dari yang sudah ada. Ini bukan lagi soal ikut-ikutan, tapi soal memimpin revolusi AI.

Investasi Gede-gedean dan Pembentukan Tim Impian

Meta benar-benar serius. Mereka menggelontorkan dana sekitar USD 14,3 miliar ke Scale AI, perusahaan penyedia data berkualitas tinggi untuk melatih model AI. Investasi ini fondasi penting untuk membangun AI yang canggih.

Alexandr Wang, CEO Scale AI, didapuk untuk memimpin MSL. Penunjukan ini menunjukkan Meta sangat mengandalkan keahlian Scale AI. “Kami akan menamai seluruh organisasi kami Meta Superintelligence Labs (MSL),” tegas Zuckerberg dalam memo internal, menggarisbawahi komitmen penuhnya.

Tak hanya Wang, Nat Friedman, mantan CEO GitHub, juga direkrut untuk memimpin lab AI tersebut. Friedman akan fokus pada pengembangan produk AI dan penelitian terapan. Kombinasi keahlian Wang dalam data dan Friedman dalam pengembangan produk diharapkan akan menghasilkan inovasi AI yang signifikan.

Para Bintang AI yang Berlabuh di Meta

Meta aktif membajak talenta-talenta terbaik dari berbagai perusahaan ternama, termasuk OpenAI dan Google. Mereka sukses menarik para ahli yang terlibat langsung dalam pengembangan model-model AI top.

Sebut saja Trapit Bansal, pelopor reinforcement learning (RL) pada rantai pemikiran AI. RL memungkinkan AI belajar sendiri melalui interaksi. “Trapit adalah aset berharga yang akan memperkuat kemampuan Meta dalam mengembangkan AI yang adaptif dan cerdas,” ujar sumber internal Meta.

Ada juga Shuchao Bi, salah satu otak di balik model suara GPT-4o dan o4-mini. Pengalamannya dalam pelatihan post-multimodal di OpenAI diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Meta dalam mengembangkan AI yang mampu memahami dan merespons berbagai jenis input, seperti suara dan gambar.

Huiwen Chang, salah satu pencipta pembuatan gambar GPT-4o, juga bergabung. Ia sebelumnya menemukan arsitektur teks ke gambar MaskIT dan Muse di Google Research. Pengalamannya akan sangat berharga bagi Meta dalam mengembangkan AI yang bisa menghasilkan gambar berkualitas tinggi berdasarkan deskripsi teks.

Ji Lin, yang membantu membangun penalaran 03/o4-mini, GPT-4o, GPT-4.1, GPT-4.5, 40-imagegen, dan Operator, juga merapat ke Meta. Pengalamannya sangat luas dalam mengembangkan berbagai model AI.

Joel Pobar, mantan pegawai Anthropic yang sebelumnya 11 tahun di Meta, kembali bergabung dengan pengalaman luas di bidang machine learning.

Jack Rae, yang memimpin pra pelatihan untuk Gemini dan penalaran untuk Gemini 2.5, juga berlabuh di Meta setelah memimpin LLM di DeepMind.

Hongyu Ren, salah satu pencipta GPT-4o, 4o-mini, o1-mini, o3-mini, 03 dan o4-mini, kini juga berseragam Meta, setelah memimpin pasca pelatihan AI di OpenAI.

Johan Schalkwyk, mantan Google Fellow, kontributor awal untuk Sesame, dan pimpinan teknis untuk Maya, membawa pengalaman luas di bidang AI ke Meta.

Pei Sun, pakar pasca pelatihan AI, pengodean, dan penalaran untuk Gemini di Google Deepmind, juga bergabung, setelah menciptakan dua generasi terakhir model persepsi Waymo.

Jiahui Yu, salah satu pencipta 03, 04-mini, GPT-4.1 dan GPT-4o, sekarang menjadi bagian dari Meta, setelah memimpin tim persepsi di OpenAI dan menjadi salah satu pemimpin di Gemini.

Shengjia Zhao, salah satu pencipta ChatGPT, GPT-4, semua model mini, 4.1 dan 03, juga hijrah ke Meta, setelah memimpin data sintetis di OpenAI.

Dengan merekrut para bintang AI ini, Meta berharap bisa mengembangkan AI generasi berikutnya yang tak hanya menyaingi, tapi bahkan melampaui kemampuan model-model AI yang sudah ada. Persaingan di dunia AI semakin ketat, dan Meta bertekad untuk menjadi pemain utama. Langkah Zuckerberg ini dilihat sebagai strategi jangka panjang yang akan membentuk masa depan Meta di era digital. ***

Tentang Rizky Pramana

Salam kenal semuanya! Saya sudah lama berkecimpung di dunia IT dan teknologi. Melalui tulisan saya, saya ingin berbagi pengetahuan tentang dunia digital yang terus berkembang pesat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Berita Terbaru